Thursday, May 14, 2009

Wanita Lebih Suka Dirty Talk!!!


Sebuah studi mengungkapkan, selain berangan menjadi pihak yang mendominasi hubungan seksual, kaum perempuan ternyata juga kerap berfantasi melakukan dirty talk. Sebab, "Wanita memiliki pikiran yang lebih erotis daripada pria," ujar sexologist. "Seorang pria mungkin akan mengatakan, 'Aku lagi kepingin nih, yuk ke kamar!' Namun wanita akan mengatakan, 'Ya, aku ingin dirty talk'. Wanita menginginkan aktivitas seksual yang melibatkan perasaan, atau drama, ketimbang melakukannya begitu saja."

Sayangnya, banyak pasangan yang merasa tidak nyaman melakukan dirty talk, meskipun jauh di lubuk hatinya sesekali ingin mendengarkan pasangannya mengatakan kalimat-kalimat sensual. Untuk melakukannya dengan nyaman dan tidak terkesan konyol, Anda harus lebih mampu mengekspresikan diri Anda. Awalnya memang akan terasa canggung, namun bila sudah terbiasa Anda pasti akan menyukainya. Bagaimana pun juga, hal ini Anda lakukan dengan suami sendiri, yang sudah Anda kenal bertahun-tahun.

Nah, sekarang, bagaimana teknik dirty talk yang disarankan?

Harus orisinal. Dirty talk bisa terdengar konyol jika Anda membayangkannya seperti yang sering Anda lihat di film. Mungkin Anda mengira bahwa dirty talk harus spesifik. Namun agar dirty talk terdengar menyenangkan, Anda harus mengatakan sesuatu yang orisinal. Jadilah diri Anda sendiri. Jika Anda juga berperan dalam percakapan ini, katakan sesuatu yang menyangkut diri Anda. Buat aspek yang berbeda dari kepribadian Anda sebagai inspirasinya.

Atur suara. Anda bisa menyampaikan "pesan" Anda melalui rajukan dengan tone yang rendah, memekik dengan pitch yang tinggi, atau sekadar berbisik. Semua gaya tersebut bisa saja merefleksikan cara berbicara Anda sehari-hari, atau suatu ekspresi yang berbeda dari kepribadian Anda. Anda tidak harus menggunakan satu jenis suara saja, akan lebih baik jika ada surprise untuk pasangan.

Tambah perbendaharaan kata Anda. Banyak dari kita yang tidak pernah menyumpah atau mengucapkan kata-kata kasar. Nah, dirty talk menjadi kesempatan bagi Anda untuk mengekspresikan diri Anda dari sisi yang berbeda. Namun, hindari istilah-istilah klinis, misalnya "alat vital". Sebab, hal ini tidak terdengar menggairahkan sama sekali. Jika kehabisan ide, kumpulkan dulu kata-kata yang pernah Anda dengar. Anda bisa mencari di internet, atau menonton film biru. Namun akan lebih menyenangkan jika Anda menemukan bahasa Anda sendiri.

Buat kesepakatan dengan pasangan. Banyak dari kita tidak melakukan dirty talk karena khawatir terdengar konyol atau menjijikkan, sehingga takut ditolak pasangannya. Untuk itu, aksi ini harus dilakukan atas kesepakatan Anda berdua. Buat aturan, seperti: tidak boleh menertawakan satu sama lain, atau tidak menilai atau meralat ucapan pasangannya. Dalam kondisi yang "panas", apa saja bisa keluar dari mulut pasangan. Pastikan Anda berdua mau menghargainya.

Lakukan sebagai foreplay. Cara yang baik untuk melihat reaksi Si Dia adalah menggunakan dirty talk sebagai foreplay. Sambil berciuman atau saling menyentuh, katakan hal-hal mengenai dirinya yang sudah lama ingin Anda katakan. Asumsinya, semua pria adalah petualang di atas ranjang, namun bisa saja kata-kata Anda membuatnya takut. Katakan sesuatu yang tidak begitu "menantang", hanya untuk melihat reaksinya.

Mulailah dengan lebih halus. Jangan merasa Anda harus langsung menyampaikan hal-hal yang intim, karena pasangan bisa kaget. Cara yang baik untuk memulai dirty talk adalah menggambarkan dengan jelas apa yang sedang terjadi selama hubungan intim berlangsung. Misalnya, "Aku suka kalau tanganmu menyentuh...." Gambarkan bagaimana rasanya di tubuh Anda. Jika Si Dia terlihat menikmati aktivitas ini, Anda bisa menyampaikan sesuatu yang lebih "hardcore".

Buat sebagai pembicaraan dua arah. Begitu Anda berinisiatif melakukan dirty talk dengan pasangan, minta lah ia melakukan hal yang sama. Tidak semua orang melakukan dirty talk, namun Anda mungkin saja lebih suka melakukannya daripada mendengarnya (atau sebaliknya). Namun dengan mencoba melakukannya, Anda bisa mendapatkan perspektif yang berbeda. Selain itu Anda mungkin juga mempelajari hal-hal baru dari pasangan yang sebelumnya tidak Anda ketahui.



No comments:

Post a Comment