Sunday, October 25, 2009

Obesitas Ditentukan dari Ukuran Lingkar Pinggang


Umumnya berat badan ideal seseorang tercapai di masa remaja, dan perlahan akan bertambah sejalan bertambahnya usia. Fakta lain yang agak menyebalkan, karena tubuh ternyata mampu menyimpan lemak dalam jumlah tidak terbatas. Jadi, seberapa banyak pun lemak yang masuk, tubuh siap menampung. Lemak yang berlebih, biasanya menumpuk di sekitar perut. So pasti, bukan pemandangan yang mengasyikkan.

"Kenaikan berat badan terjadi bila kita mengonsumsi lebih banyak kalori daripada jumlah yang dibutuhkan setiap hari. Kelebihan kalori inilah yang tersimpan dalam tubuh dan menjadi lemak," kata dr Samuel Oentoro, selaku ahli gizi klinik.

Menurutnya, faktor pemicu kegemukan adalah faktor genetik atau keturunan. Selain itu, faktor lingkungan pun memberi pengaruh bagi kegemukan, ini menyangkut perilaku dan pola gaya hidup. Dan faktor psikis juga ikut ambil bagian. "Misalnya orang yang sedang mengalami stres dan melampiaskan emosi dengan makan tanpa batas," tambahnya.

Cara mengukur
Jumlah lemak tubuh yang normal untuk pria dewasa berkisar 10-20% dari berat badannya, dan untuk perempuan dewasa sekitar 25%. Untuk mengetahui dengan cepat apakah Anda menyimpan lemak berlebih, cobalah mencubit daging di perut Anda tepat di atas pusar. Bila jarak antara ibu jari dengan telunjuk lebih dari 2,5 cm, maka Anda termasuk obesitas.

Atau, untuk menentukan apakah Anda mengalami besar di sekitar perut, ukur lingkar pinggang dengan mencari titik tertinggi di tulang pinggang, lalu ukur lebarnya. Seorang pria yang berlingkar pinggang lebih dari 102 cm (Indonesia 90 cm) dan perempuan lebih dari 88 cm (Indonesia 80 cm), menunjukkan faktor risiko tinggi kena penyakit. Apalagi, bila IMT-nya (Indeks Masa Tubuh) adalah 25 atau lebih.

Di sekitar perut inilah, lokasi dari sebagian besar lemak yang tersimpan pada tubuh. Orang yang besar di bagian pinggang dan perut sering disebut obesitas tipe "apel", sedangkan pada tipe "pir" lemak berkumpul di bawah pinggang, sekitar pinggul dan paha.

Dengan lemak berkumpul di sekitar pinggang, obesitas tipe "apel" berisiko lebih tinggi terkena hipertensi dan penyakit lainnya seperti diabetes, jantung koroner, dan stroke. Hal ini dimungkinkan karena lemak di rongga perut lebih mudah diuraikan, sehingga menumpuk di arteri.

Lemak yang menumpuk di rongga perut ternyata lebih berbahaya daripada lemak di bagian bokong atau paha. Pasalnya, lemak di perut memiliki sel-sel lemak yang lebih besar, sehingga terjadi penumpukan lemak yang berlebihan di jaringan adiposa, dan akhirnya menghasilkan protein berbahaya.



No comments:

Post a Comment